Diposting oleh ENDW-Blog's |


Persoalan menyelamatkan lingkungan alam memang seharusnya menjadi tanggungjawab bersama. Bukan saja antar mahluk namun juga antar kebijakan berbagai negara.

kita untuk melestarikan alam semesta, menyelamatkan bumi dan tanah air kita, dimana kita hidup dan juga tempat hidup untuk cucu dan generasi mendatang. Kita tentu harus melihat secara utuh alam semesta ini, tanah air, dan bumi kita, yang tentu harus memberikan manfaat terbesar bagi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia lahir dan bathin, sekarang dan masa depan.
Kita merusak yang menimbulkan bencana dan malapetaka yang tentunya akan mengganggu civilization atau peradaban dan segala kehidupan di muka bumi ini.

Dunia sekarang ini sedang menuju pada era baru yang kita sebut dengan gelombang keempat, peradaban manusia, fourth wave of civilization. Gelombang pertama, abad pertanian. Gelombang kedua, abad industri. Gelombang ketiga, informasi. Keempat adalah sesungguhnya gelombang 3 plus, yaitu yang bercirikan penghormatan dan keramahan pada lingkungan, karena hanya dengan itulah kehidupan manusia akan terus berlangsung, kita survive dalam kehidupan di dunia ini.

Kemare ini para pakar iklim global melakukan jumpa pers secara serentak di beragai belahan dunia. Intinya, bukti ilmiah menunjukkan pemanasan global sudah dan terus terjadi. Dampaknya adalah meningkatnya suku global.
Dibandingkan dengan suhu udara pada dekade 1990-an, suhu udara sekarang 1,5 sampai 2,5 persen lebih panas. Akibatnya, lapisan es di Benua Antartika (kutub selatan), Arktika dan pegunungan Himalaya, Alpen makin mencair. Dampak lainnya adalah peningkatan permukaan air laut. Sebanyak 30 persen garis pantai akan lenyap dari permukaan bumi di tahun-tahun mendatang. Demikian laporan yang diluncurkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP)
perubahan iklim yang akan menyebabkan bencana alam seperti banjir, gelombang panas, dan badai topan yang lebih ganas dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagian daerah akan tergenang air dan sebagian lagi justru akan makin kering. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kegagalan panen. Dampaknya adalah 130 juta warga dunia kelaparan di tahun-tahun mendatang, yang sebanyak 100 juta ada di Asia.

Bencana berupa kematian manusia juga akan terjadi. Ini bukan sekadar ancaman yang tidak nyata. Sepanjang tahun 2003 misalnya, sudah terjadi kematian atas 70.000 warga di seluruh bumi Eropa akibat gelombang panas. "Musim panas di sejumlah wilayah akan lebih panas," kata Martin Beniston dari University of Geneva.Sekitar 2,5 juta orang per tahun akan tergusur dari hunian mereka yang berlokasi di dekat pantai.

Dan kini ancaman itu benar-benar makin menakutkan karena banyak pemerintahan yang tidak siap dengan pencegahan pemanasan global dengan mengurangi emisi gas karbon




















1 komentar:

ENDW-Blog's mengatakan...

we lumayan ne
soal postingnye
ok bgt